Jarum tusuk yang digunakan oleh dokter modern dikembangkan berdasarkan jarum infus intravena dan jarum suntik [1].
Perkembangan jarum infus dapat ditelusuri kembali ke tahun 1656. Dokter Inggris Christopher dan Robert menggunakan tabung bulu sebagai jarum untuk menyuntikkan obat ke pembuluh darah anjing.Ini menjadi eksperimen suntikan intravena pertama dalam sejarah.
Pada tahun 1662, seorang dokter Jerman bernama John memasukkan jarum infus ke tubuh manusia untuk pertama kalinya.Meskipun pasien tidak dapat diselamatkan karena infeksi, hal ini merupakan tonggak sejarah dalam sejarah kedokteran.
Pada tahun 1832, dokter Skotlandia Thomas berhasil memasukkan garam ke dalam tubuh manusia, menjadi kasus infus intravena pertama yang berhasil, meletakkan dasar bagi terapi infus intravena.
Pada abad ke-20, dengan kemajuan teknologi pemrosesan logam dan obat-obatan, infus intravena dan teorinya telah berkembang pesat, dan berbagai jenis jarum untuk berbagai aplikasi telah dikembangkan dengan cepat.Jarum penusuk hanyalah satu cabang kecil.Meski begitu, ada puluhan jenis yang berbeda, dengan struktur kompleks seperti jarum tusuk trocar, dan sekecil jarum tusuk sel.
Jarum tusuk modern umumnya menggunakan baja tahan karat medis SUS304/316L.
Siaran Klasifikasi
Menurut berapa kali penggunaan: jarum tusuk sekali pakai, jarum tusuk yang dapat digunakan kembali.
Menurut fungsi aplikasi: jarum tusuk biopsi, jarum tusuk injeksi (jarum tusuk intervensi), jarum tusuk drainase.
Menurut struktur tabung jarum: jarum tusuk kanula, jarum tusuk tunggal, jarum tusuk padat.
Menurut struktur titik jarum: jarum tusuk, jarum tusuk tusuk, jarum tusuk garpu, jarum tusuk potong putar.
Menurut peralatan bantu: jarum tusuk yang dipandu (posisi), jarum tusuk yang tidak dipandu (tusukan buta), jarum tusuk visual.
Jarum tusuk tercantum dalam katalog klasifikasi alat kesehatan edisi 2018 [2]
02 Instrumen bedah pasif
Kategori produk utama
Kategori produk sekunder
Nama alat kesehatan
Kategori manajemen
07 Instrumen Bedah-Jarum
02 Jarum bedah
Jarum asites steril untuk sekali pakai
Ⅱ
Jarum tusuk hidung, jarum tusuk asites
Ⅰ
03 Instrumen Bedah Saraf dan Kardiovaskular
13 Instrumen Bedah Saraf dan Kardiovaskular-Instrumen Intervensi Kardiovaskular
12 tusukan jarum
Jarum tusukan pembuluh darah
Ⅲ
08 Peralatan pernapasan, anestesi dan pertolongan pertama
02 Peralatan anestesi
02 Jarum Anestesi
Jarum anestesi (tusukan) sekali pakai
Ⅲ
10 peralatan transfusi darah, dialisis dan sirkulasi ekstrakorporeal
02Peralatan pemisahan, pengolahan dan penyimpanan darah
03 Tusukan arteri vena
Jarum tusukan arteriovenosa sekali pakai, jarum tusukan arteriovenosa sekali pakai
Ⅲ
14 Peralatan infus, keperawatan dan pelindung
01Peralatan injeksi dan tusukan
08 peralatan tusukan
Jarum tusuk ventrikel, jarum pungsi lumbal
Ⅲ
Jarum tusuk toraks, jarum tusuk paru, jarum tusuk ginjal, jarum tusuk sinus maksilaris, jarum tusuk cepat untuk biopsi hati, jarum tusuk biopsi jaringan hati, jarum tusuk krikotiroid, jarum tusuk iliaka
Ⅱ
18 Obstetri dan Ginekologi, alat bantu reproduksi dan kontrasepsi
07Alat reproduksi berbantuan
02 Pengambilan telur tusukan reproduksi berbantuan/pengambilan jarum sperma
Jarum tusukan epididimis
Ⅱ
Spesifikasi jarum tusuk
Spesifikasi jarum suntik dalam negeri dinyatakan dengan angka.Banyaknya jarum merupakan diameter luar tabung jarum yaitu 6, 7, 8, 9, 12, 14, 16, dan 20 jarum yang masing-masing menunjukkan diameter luar tabung jarum adalah 0,6, 0,7, 0,8, 0,9, 1,2, 1,4, 1,6, 2,0mm.Jarum asing menggunakan Gauge untuk menunjukkan diameter tabung, dan menambahkan huruf G setelah nomor untuk menunjukkan spesifikasi (seperti 23G, 18G, dll.).Berbeda dengan jarum suntik dalam negeri, semakin besar angkanya, semakin tipis diameter luar jarumnya.Perkiraan hubungan antara jarum asing dan jarum dalam negeri adalah: 23G≈6, 22G≈7, 21G≈8, 20G≈9, 18G≈12, 16G≈16, 14G≈20.[1]
Waktu posting: 23 Des-2021